Kaleidoscope
"Apa itu Kaleidoscope?"
Kata kaleidoscope atau kaleidoskop (bahasa Indonesia) berasal dari Bahasa Yunani yang terdiri atas tiga kata yakni kalos (indah), eidos (bentuk), dan skopos (melihat). Dikutip dari http://kbbi.web.id/, kaleidoskop /ka·lei·dos·kop/ /kaléidoskop/ n memiliki arti:
1. alat optik yg bentuk luarnya seperti keker, dilengkapi dengan dua kaca persegi
panjang yang dipasang pada lapisan dalam pada salah satu ujungnya sehingga
dapat memperlihatkan pelbagai gambaran yang indah dan simetris dari kepingan
barang berwarna yang diletakkan di antaranya apabila dilihat dari ujung yg
lain;
 |
Large Kaleidoscope in San Diego.
Source: http://en.wikipedia.org |
|
|
 |
Kaleidoscope pattern.
Source: http:// picasaweb.com |
2. aneka peristiwa yang telah terjadi yang disajikan secara singkat.
Kaleidoscope of Life
Bagaikan roda yang terus berputar, itulah hidup ini. Tak selamanya kita berada di bawah dan tak selamanya pula kita berada di atas, sebagai manusia ada dua hal yang dapat kita lakukan yakni berdo'a dan berusaha. Dalam hidup kita tak akan pernah terhindar dari masalah, namun cara kita menyikapi masalah itulah yang terpenting. Mengapa? karena setiap orang mempunyai cara pandang tertentu dalam menyikapi suatu masalah, dari cara pandang itu akan melahirkan suatu tindakan dan dari tindakan itu akan mengakibatkan suatu dampak pada diri seseorang. Dari tindakan pula kita kita dapat merubah dunia ini ke arah yang lebih baik dan semua itu berawal dari cara pandang kita terhadap suatu masalah.
Hidup ini penuh dengan pilihan, cara kita memandang suatu masalah juga merupakan suatu pilihan
"Analogikan cara pandang kita terhadap suatu masalah sebagai sebuah kaleidoskop, kaleidoskop yang dapat melihat suatu barang menjadi lebih berwarna, simetris dan tentunya indah, betapapun buruknya masalah yang terjadi dalam hidup ini, lalu setelah itu kita dapat mencari solusinya dengan pikiran yang lebih jernih karena kita telah memandang masalah tersebut dengan cara yang positif."
Andaikan kita melihat suatu masalah dari sisi negatif terlebih dahulu, solusi belum tercipta tapi emosi telah meledak-ledak. Dari sebuah cara pandang dapat berakhir menjadi suatu tindakan. Negeri kita Indonesia, membutuhkan pemimpin-pemimpin di masa mendatang yang memiliki cara pandang positif dalam menyikapi berbagai persoalan di negeri ini yang disertai pula tindakan untuk merubah negeri ini ke arah yang lebih baik. Siapakah yang akan memimpin negeri ini di masa mendatang? jawabannya yakni generasi muda yang saat ini sedang berstatus sebagai
mahasiswa.
Mahasiswa tidak hanya dituntut untuk cerdas, tapi juga berbudi luhur. Apalah artinya seorang mahasiswa cerdas tapi dikemudian hari ia malah menjadi seorang koruptor di negerinya sendiri. Masih banyak yang harus direnungkan oleh kita selaku mahasiswa, dimulai dari hal mendasar seperti tujuan sebenarnya kita berkuliah.
"Saya pergi kuliah karena ingin mencari ilmu"
"Kalau saya sih karena dengan kuliah maka akan lebih mempermudah jalan menuju kesuksesan"
Semua orang pasti punya tujuan masing-masing terhadap suatu tindakan yang dilakukan. Tujuanmu untuk kuliah sebenarnya untuk apa? Mari kita renungkan terlebih dahulu, setelah itu kita yakinkan diri kita dengan tujuan itu, kata kuncinya kita harus benar-benar
yakin, karena siapa tau setelah melihat suatu kenyataan pahit keyakinan kita terhadap tujuan kita sendiri justru goyah, who knows?