Birrul
Walidain
(Berbakti
Pada Orangtua)
Birrul walidain merupakan kebaikan-kebaikan yang
dipersembahkan oleh seorang anak kepada kedua orangtuanya, kebaikan tersebut
mencakup lahir dan batin, dan hal tersebut didorong oleh nilai-nilai fitrah manusia.
Firman Allah SWT: “Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukannya dengan
sesuatupun, dan berbuat baiklah kepada kedua orang ibu bapak…” (Q.S An-Nisa:36)
Allah telah menetapkan berbuat baik pada
orangtua sebagai amalan kedua setelah menjadikan Allah satu-satunya Tuhan yang
berhak disembah. Hal inilah yang menjadi dasar kuat kedudukan akhlak ini untuk
diterapkan oleh seorang muslim.
Dari Abu Hurairah r.a: “Ada seorang lelaki datang kepada Rasulullah
SAW, lalu berkata: “Ya Rasulullah, siapakah orang yang paling berhak untuk saya
persahabati dengan sebaik-baiknya- yakni siapakah yang lebih utama untuk
dihubungi secara sebaik-baiknya?” Beliau menjawab: “Ibumu.”Ia bertanya
lagi:”Lalu siapakah?” Beliau menjawab:”Ibumu.” Orang itu sekali lagi bertanya:
“Kemudian siapakah?” Beliau menjawab lagi: “Ibumu.” Orang tadi bertanya pula:
“Kemudian siapa lagi?” Beliau menjawab: “Ayahmu.” (Muttafaq’alaih)
Berdasarkan hadist di atas kita dapat
melihat bahwa ibu lebih didahulukan dari ayah, karena banyaknya pengorbanan,
pengabdian, kasih sayang yang telah diberikan oleh seorang ibu. Seorang ibu
telah mengandung, menyusui, mendidik dan tugas lainnya sehingga ibu mendapatkan
keutamaan seperti itu.
Keutamaan birrul walidain:
1. Berbakti
kepada kedua orangtua termasuk amalan yang diutamakan.
2. Diluaskan
rezeki dan dipanjangkan usianya.
3. Pintu
paling tengah di antara pintu surga.
4. Mendapat
keutamaan anak yang juga berbakti.
5. Penebus
dosa besar.
6. Keridhaan
Allah dalam keridhaan ibu dan bapak.
Bentuk-bentuk
birrul walidain:
1. Saat
orangtua masih hidup.
a. Menaati
segala perintah orangtua walaupun orangtua bukan seorang muslim selama bukan
dalam rangka kekufuran.
b. Ucapkanlah
kepada mereka perkataan yang mulia.
c. Rendahkanlah
dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kesayangan dan mendo’akan mereka.
d. Memandang
dengan pandangan gembira.
e. Menyambut
kedatangan mereka dengan baik.
f. Tidak
membuat mereka menjadi bahan celaan.
2. Saat
orangtua sudah meninggal
a. Menyelenggarakan
pengurusan jenasahnya.
b. Berdo’a
untuk memohonkan ampun atas segala dosanya.
c. Memenuhi
segala janji yang belum terlaksana (wasiat, hutang piutang, dll).
d. Menghormati
teman dan kerabat baik orangtua.
bener tuh nov, kita harus berbakti sama ortu, terutama ibu kita b^^d
ReplyDelete